Minggu, 14 Juni 2009

BGP Soft Reconfiguration (Otomatisasi pada protocol BGP)




Wuis... saya sehari ini posting 2 kali, sebetulnya tulisan ini sudah mau saya masukan dalam blog sejak lama, tapi belum sempat mengutarakannya dari otak yang kecil ini :). Baru sekarang deh bisa. Please enjoy...

Yah sebetulnya hanya ingin sharing saja, mudah-mudahan berguna dan saya yakin sudah banyak yang lebih mahir dari saya dan tahu lebih dahulu mengenai command yang satu ini. Tapi tidak apa-apa kan kalau saya sekedar share berdasarkan pengalaman pribadi saya.

Berawal dari problem yang terjadi sehari-hari di kantor, dimana harus mencarikan solusi kepada para pelanggan :), eh tidak sengaja ketemu settingan "neighbor {ip-address | peer-group-name} soft-reconfiguration inbound" di salah satu router. Karena penasaran saya cari tahu apa sih fungsinya.. (saya sendiri sudah lupa kapan ini terjadi.., he..he..)

Yups, tentunya dengan bantuan "uncle google" ketemulah penjelasannya.

Jadi intinya setiap kali ada perubahan policy, maka sesi BGP harus direfresh atau di clear BGP lagi sebelum akan diterapkan. Jika kita refresh atau clear sesi BGP ini tentunya akan menyebabkan penghapusan cache dan tentunya akan membebani kinerja dari router, dan tentunya kalau router sudah full utilisasi untuk cpu dan memorynya maka jaringan juga akan ikut terbebani. Karena proces update routing table BGP inilah yang suka membuat jaringan down. Sebetulnya tergantung juga sih dari banyaknya prefix yang lewat dan kapasitas memory pada router.

Soft reconfiguration memungkinkan policy yang dibuat untuk dikonfigurasi dan diaktifkan tanpa perlu refresh / clear BGP. Soft reconfiguration dapat dilakukan per-neighbor basis.

• Bila soft reconfiguration yang digunakan untuk menghasilkan refresh inbound dari neighbor (tetangganya), disebut soft reconfiguration inbound.

• Bila soft reconfiguration yang digunakan untuk mengirim refresh untuk neighbornya, disebut soft reconfiguration outbound.

Melakukan inbound reconfiguration memungkinkan perubahan policy dapat langsung diterapkan tanpa perlu clear BGP. Sedangkan untuk melakukan outbound reconfiguration dapat berpangaruh terhadap policy inbound yang telah dibuat.

Untuk membolehkan inbound reconfiguration, BGP harus dikonfigurasi untuk dapat menyimpan dan menerima semua perubahan policy pada BGP. Sedangkan outbound reconfiguration tidak memerlukan preconfiguration. Jadi disini anda tidak perlu melakukan outbound reconfiguration.

Commandnya adalah :

neighbor {ip-address | peer-group-name} soft-reconfiguration inbound

Contoh :

router(config)#router bgp 101
router(config-router)#neighbor 121.180.1.4 remote-as 234
router(config-router)#neighbor 121.180.1.4 soft-reconfiguration inbound
router(config-router)#end

OK, mudah-mudahan bermanfaat. Untuk detailnya silahkan masuk lihat kesini : http://www.cisco.com/en/US/docs/ios/11_3/np1/configuration/guide/1cbgp.html#wp10995


Dony Ramansyah
site : http://dony-ramansyah.bravehost.com
blog : dony-ramansyah.blogspot.com
email : dony.ramansyah[at]gmail.com
Registered linux user : ID 400171

Tidak ada komentar: