Selasa, 17 Februari 2009

Konvergensi Traffic Network





Saya disini ingin mengulas sedikit mengenai konvergensi dari traffic network yang ada di dalam jaringan internet maupun dalam LAN.

Dalam suatu jaringan komputer, baik itu dalam LAN maupun Internet sebenarnya didalam traffic network tersebut bisa terdiri dari voice, video, dan data. Cuma kita jarang memperhatikan lebih lanjut mengenai isi dari traffic yang ada. Jika kita melihat lebih dalam mengenai isi dari traffic network itu maka kita akan dapat menentukan prioritas dari packet yang lewat dalam jaringan tersebut, sehingga network akan lebih maksimal dalam lalu lintas traffic network.

Menurut Cisco, traffic network biasanya terdiri dari :

- Traffic Voice dan Video, seperti IP telephony, video broadcast, dan conferencing
- Traffic Voice Aplication, seperti yang ada di contact center (PABX)
- Mission critical traffic, seperti aplikasi stock exchange
- Traffic transaksi, seperti e-commerce
- Routing update traffic, dihasilkan dari perangkat jaringan yang saling mengupdate informasi
routing protocol
- Network management traffic dan Monitoring traffic.

Itu semua merupakan sebagian dari isi traffic yang biasanya mendominasi dari isi traffic network yang ada, sebetulnya masih bisa di klasifikasikan lebih banyak lagi jika kita melihat dari service aplikasi yang ada saat ini. Bagi seorang network administrator perlu mengetahui klasifikasi seperti ini untuk menentukan prioritas dari traffic yang ada dan dapat memprediksi berapa bandwith yang dibutuhkan baik untuk internal maupun traffic international yang digunakan.

Klasifikasi traffic sangat diperlukan untuk meningkatkan performa dan security di dalam network yang ada. Misalnya seperti traffic untuk voice dan video memerlukan bandwith yang tetap dan rendah delay dan jitter agar ahsilnya maksimal. Untuk itu diperlukan yang namanya QoS (Quality of Services) sebagai metode yang digunakan untuk klasifikasi dari traffic network. Contoh lain untuk meningkatkan security dengan melakukan klasifikasi traffic network terutama didalam jaringan berbasiskan Wireless yang sangat rentan akan masalah keamanan jaringan dibandingkan dengan jaringan berbasis cable.



Dony Ramansyah
site : http://dony-ramansyah.bravehost.com
blog : dony-ramansyah.blogspot.com
email : dony.ramansyah[at]gmail.com
Registered linux user : ID 400171

Sabtu, 07 Februari 2009

Virtualization di Linux




Saya ingin mengulas sedikit mengenai Virtualization di Linux, dimana saya telah membahas sedikit mengenai Tend Virtualization yang sedang hangat saat ini dikalangan IT.

Untuk mendukung Virtualization ini tentunya digunakan software khusus untuk membuat virtualisasi dari suatu Operating System (OS). Selain software tentunya Hardware juga harus mendukung Virtualization secara penuh, terutama processor.

Software untuk Virtualization di Linux cukup banyak pilihannya, dari yang berbayar sampai yang gratisan. Umumnya software tersebut juga ada di platform OS Windows.

Untuk yang berbayar ada VMware yang sudah terkenal sejak dulu untuk melakukan virtualisasi yang sangat baik. Tersedia untuk flatform OS Windows dan Linux. Saat ini juga telah mensupport processor yang mendukung virtualization, baik dari yang berbasis Intel maupun AMD.

Untuk software virtualisasi yang gratis atau free, ada VirtualBox dan Qemu. Kedua-duanya juga sudah mendukung virtualization pada processor saat ini dan tentunya dapat dikonsumsi gratis oleh siapa saja. Feature yang ditawarkan juga tidak kalah dengan yang berbayar. Terutama VirtualBox yang sangat mirip GUI interfacenya dengan VMware. Untuk Qemu memerlukan instalasi kernel khusus untuk mengaktifkan mode virtualisasi full pada processor yang digunakan, sementara VirtualBox tidak memerlukannya, karena by default sudah mensupport processor yang mendukung virtualization.

Untuk memilih processor yang sudah mensupport virtualization, anda bisa mengeceknya di web masing-masing. Untuk intel bisa di cek disini, dan AMD dapat juga mengecek di websitenya disini. Untuk Intel biasanya dikenal dengan teknologi Intel VT-x dan AMD biasanya disebut teknologi AMD-V.

Teknologi pada processor ini memungkinkan Operating System (OS) yang kita emulasi atau yang ada didalam virtualisasi dapat menggunakan atau mengakses processor secara langsung seperti menggunakan OS langsung tanpa di virtualisasi. Sehingga OS yang di virtualisasi akan memiliki kecepatan,feature dan kompatibilitas terhadap processor yang sama jika menggunakan OS yang tidak dalam software virtualisasi.

Di Ubuntu (karena saya menggunakan Ubuntu) dapat mendownload Qemu dari Synaptic maupun dari console termoinal yang ada :

$ sudo apt-get install qemu qemu-launcher qtemu

Untuk VirtualBox silahkan download disini

Untuk di Linux saya menyarankan untuk menggunakan VirtualBox, karena tidak memerlukan kernel khusus untuk mengaktifkan feature dari processor yang mendukung virtualization dan juga tampilan GUI nya akan sangat familiar bagi pengguna VMware sebelumnya.



Jadi kita tidak perlu khawatir menggunakan server berbasis Linux jika ingin menggunakan teknologi virtualization yang sedang trend saat ini. Walaupun di Linux memerlukan software tambahan lagi. Untuk server yang menggunakan Ubuntu silahkan untuk menggunakan Ubuntu Server atau kernel server, karena tentunya kita membutuhkan Memory RAM yang cukup besar jika akan melakukan virtualization ini.


Dony Ramansyah
site : http://dony-ramansyah.bravehost.com
blog : dony-ramansyah.blogspot.com
email : dony.ramansyah[at]gmail.com
Registered linux user : ID 400171